Ternak Murai Batu dengan Sangkar Gantung

Selamat pagi sobat kicau mania, selama ini mungkin kita akan berpikir ulang bila ingin mencoba peruntungan dengan menangkarkan Burung Murai Batu, Ternak Murai Batu, karena kendala tempat dan dana. Nah, sekarang akan kita bahas bagaimana dengan lahan yang terbatas dan dana yang relatif lebih sedikit, kita akan melakukan penangkaran Burung Murai Batu, Tenak Murai Batu.

Ternak Murai Batu dengan Sangkar Gantung sekarang sudah banyak dilakukan oleh para breeder. Kita ambil salah satu contoh, yang kami dapat di omkicau.com.

Penjodohan
Cara menangkar murai batu dengan menggunakan sangkar gantung, Awalnya tentu pemilihan calon indukan, ini penting dalam proses penjodohan. Indukan yang digunakan sebagai calon pasangan harus berkarakter jinak. Karena kandang yang digunakan sebagai tempat penangkaran di sangkar biasa sering di pindah, diturunkan saat memberi atau mengganti pakan dan minum.

Proses penjodohan dimulai dengan mendekatkan satu sama lain di sangkar berbeda, terus-menerus setiap saat. Kemudian setelah dilihat tampak jodoh, dipindahkan ke sangkar yang sama dan biasakan bisa mandi bersama.

Kalau salah satu di antaranya tampak galak harus segera dipisah atau disemprot dengan air. Dalam tahapan ini harus dipantau terus.

Setelah seminggu kemudian mereka biasanya sudah saling mengenal dengan ditandai indukan jantannya yang kerap mendekati betina di dalam sangkar. Seandainya keduanya sudah tampak saling berdua, seminggu kemudian keduanya akan kawin dan diiringi keduanya mengangkut sarang yang sudah disediakan di dalam kotak sarang yang terbuat dari sangkar kecil yang kiri kanan dan atasnya dilapisi kertas kardus. Kotak sarang ini ditempatkan atau ditempel di bagian atas sangkar.

Indukan betina akan bertelur 2-3 butir dan selama 14 hari akan melalui masa mengeram. Setelah menetas anakan akan diasuh indukannya sampai umur 10 hari. Berikutnya anakan dipanen dan dimasukan ke inkubator. Memasuki umur 2 minggu anakan sudah bisa dipasangi ring kode pemilik.

Untuk pakan, indukan yang sedang bawa anakan diberi porsi cacing lebih banyak. Hanya saja ketika masa mengeram, indukan cukup diberi jangkrik dan kroto.

Kebutuhan pakan anakan di hari pertama masuk inkubator disuplai dengan jangkrik ukuran kecil yang kakinya sudah dibersihkan. Selain itu juga diberi adonan voer yang diaduk dengan kroto bersih. Eksfood lainnya adalah memberi burung potongan cacing.

Anakan burung diasuh sampai bisa makan sendiri pada usia sekitar 1 bulan. Pada umur tersebut anakan sudah mulai bisa dipasarkan.

Kebutuhan jangkrik untuk indukan adalah 20-30 ekor yang ditempatkan sebagai eksfood harian. Burung dibiarkan memilih sendiri jangkrik yang dikehendakinya.

Bila burung sudah bertelur tempatnya jangan sering-sering dipindah atau digeser karena dikhawatirkan mengganggu produktivitas burung.

0 Response to "Ternak Murai Batu dengan Sangkar Gantung"

Posting Komentar